Bulan di Sebrang Laut
Tersenyum
Sendiri di bawah malam
Diantara langit samudra dalam
Berjarak suara kelak tenggelam
Ku coba pandang
Sinarnya yang
terang
Maka redup
cahaya bintang
Malampun
berubah tenang
Mantep gak puisinya? Kerenkan? Copas tuh dari blog orang, tapi
karena di blog tersebut gak tertera penciptanya, jadi yaa gitu deh (?). -_-
Hmm. Dari puisi diatas, ada kalimat ‘Sinarnya yang terang’.
Nah, dari situ kita dapat mengetahui bahwa bulan menghasilkan cahaya yang
terang.
Sekarang, Bagaimana
Bulan dapat Bercahaya?
Sebenarnya
bulan tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri. Melainkan bulan hanya
memantulkan cahaya dari matahari. Bumi berputar mengelilingi matahari, dan
Bulan berputar mengelilingi bumi.
Jadi,
Bulan itu gak menghasilkan cahaya, melainkan hanya memantulkannya saja dari
Matahari.
Oh, iya. Kalian pernah liat bulankan? Gimana bentuknya?
Bulet? Ya, benar.
Bentuk bulan memang bulat. Tapi bentuknya bisa berubah-ubah
sesuai sudut pandang kita.
Tentu kalian tau ada ‘Bulan Separuh’ dan ‘Bulan Purnama’. Nah,
nama itulah yang membedakan bentuk bulan. Kalo bulan Sabit itu termasuk ke
Bulan Separuh.
Bulan
Separuh, bulan separuh ini ada yang di awal bulan dan di akhir bulan.
- Bulan Separuh awal bulan, Ini adalah Bulan separuh yang terlihat pada awal bulan, sekitar tanggal 7-8 pada kalender bulan. Bulan ini terlihat seperti setengah lingkaran di sebelah kanan.
- Bulan Separuh akhir bulan, Ini adalah bulan separuh yang terlihat pada akhir bulan, sekitar tanggal 21-22 pada kalender bulan. Bulan ini terlihat seperti setengah lingkaran di sebelah kiri.
Bulan
Purnama, Bulan purnama terlihat pada tanggal 15 pada kalender bulan.
Bulan ini berbentuk bundar.
Lalu, Mengapa Bentuk
Bulan Berbeda-beda?
Sekali Bulan mengelilingi Bumi
membutuhkan waktu kira-kira 30 hari. Oleh karena itu selama bulan mengelilingi bumi, sudut yang
terbentuk antara matahari, bumi, dan bulan akan berubah sedikit dari hari ke
hari.
Perbedaan yang dibentuk oleh bumi
dan bulan mengakibatkan ada bagian permukaan bulan yang tidak menerima sinar
matahari. Akibatnya, kita akan melihat bentuk bulan yang sedikit berbeda dari
hari ke hari.
Kita bisa melihat bulan penuh
yang disebut bulan purnama dan bulan separuh. Dengan kata lain, perbedaan bentuk
bulan bukan disebabkan oleh perubahan bentuk Bulan, tetapi karena posisi bulan
yang selalu berubah.
Contoh perubahan bentuk bulan pada September 2011 :
Okee, sekian ya guys. Semoga bermanfaat. :))